Tuesday, March 02, 2010

•my playground•

Yaa.. orang hidup dan berkreasi tidak hanya butuh niat dan waktu saja, (disamping kreativitas tentunya) orang juga butuh playground yang nyaman, yang mampu menumbuhkan hasrat berkreativitas dan semangat mengeksekusi yang meletup2..

Saya mulai bisa membangun playground idaman saat saya mulai masuk SMA. Entah mengapa, saat itu rasanya saya banyak sekali punya waktu luang dan ide-ide yang mengantri untuk dieksekusi. Walaupun sebenarnya, mengeksekudi ide bisa dimana saja, tapi jika punya playground sendiri, tempat kita biasa melakukannya, semangatnya akan terasa lebih, apalagi didukakung fasilitas yang cukup. Ibaratnya seperti tim sepakbola yang bermain laga kandang. Lebih mengenal tekstur rumputnya, cuacanya, arah angin, arah datangnya cahaya, dan yang paling penting adalah dukungan suporter.

Sampai sekarang sudah ada banyak playground yang berhasil saya bangun, tapi hanya beberapa yang ada dokumentasinya.

Dibawah ini adalah beberapa playground tempat saya menghabiskan hari, menggali ide, dan mengeksekusi apapun yang saya sukai..

jaman SMA

Playground impian pertama saya, yang saya nilai sukses memanjakan aktivitas saya waktu itu. Meja belajar dari kayu seperti pada umumnya, menghadap ke tembok yang penuh tempelan poster dan foto-foto bersama kawan-kawan SMA. Di sebelah kanan ada dua baris buku-buku pelajaran yang bercampur dengan komik, majalah, dan soal-soal fotokopian. Alat tulisnya juga berserakan walau sudah disediakan tempat. Kelihatan disitu, hape saya saat SMA, Siemens C45!!

jaman SMA

Jaman Kuliah Semester 2 sampai semester 5

Posisinya kurang lebih seperti ini. Meja komputer lesehan, duduk di matras menghadap pintu masuk dan jendela kamar kost. Karena posisiya seperti ini, meja belajar yang ada di sebelah kiri jadi tidak berguna. Playground ini bertahan cukup lama, nyaman, santai, dan sedikit jorok.

Kuliah semester 5 sampai sekarang

Komputer yang tadinya di meja lesehan sudah beralih pindah ke atas meja belajar karena dapatkan hibah monitor LCD dai rumah. Monitor komputer yang lama berubah jadi televisi. Posisinya tetap. Jadi kalau kebanyakan nonton tipi sambil main komputer, leher jadi tengeng..

Karena keterbatasan tempat, saya terpaksa meletakkan CPU dan printer di atas meja belajar sekalian. Cukup hemat tempat walau beresiko rubuh. Playground ini cukup nyaman, cukup bisa membuat saya betah di depan komputer berlama-lama. Tapi sayangnya, saya gak punya tempat untuk menggambar karena mejanya terlanjur penuh sama monitorm keyboard dan mouse.

Tapi saya masih kepengin punya playground yang lebih layak..

No comments: